21 Juni 2014

RESUME K13-2




Hari  Ke   : 2
Taggal     : 18 Juni 2014
Materi    :
A.      Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

1.    Mengamati

a.    Menentukan objek apa yang akan diobservasi.
b.    Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.
c.     Menentukan  secara jelas  data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.

 
d.    Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.
e.    Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
f.     Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Alat yang mendukung dalam pengamatan yaitu :
 (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan;
(2) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual;
(3) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan
(4) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.

2.    Menanya

Mengajukan pertanyaan dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!

a.       Fungsi bertanya

1)      Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian  peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2)      Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3)      Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.
4)      Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5)      Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6)      Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan.
7)      Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8)      Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9)      Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

b.      Kriteria pertanyaan yang baik

1)      Singkat dan jelas
2)      Menginspirasi jawaban
3)      Memiliki fokus
4)      Bersifat probing atau divergen
5)      Bersifat validatif atau penguatan
6)      Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang
7)      Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif
8)      Merangsang proses interaksi

c.       Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi.

Pertanyaan dengan tingkatan kognitif rendah mempunyai subtingkatan :
1.       Pengetahuan (Knowledge) : Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Sebutkan, Jodohkan persamaan kata, golongkan, berilah nama, dan lain sebagainya.
2.       Pemahaman (Komprehension) : Terangkanlah, bedakanlah, terjemahkanlah, simpulkan, bandingkan, ubahlah dan berikanlah interpretasi.
3.       Penerapan (aplication) : Gunakanlah, Tunjukkanlah, buatlah, demonstrasikanlah, carilah hubungan, tulislah contoh, siapkanlah dan klasifikasikanlah.
Pertanyaan dengan tingkatan kognitif tinggi mempunyai subtingkatan :
1.       Analisis (analysis) : Analisislah, Kemukakan bukti-bukti, mengapa, identifikasikan, tunjukkanlah sebabnya, berilah alasan-alasan
2.       Sintesis (synthesis) : Remalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, susunlah, rancanglah, tulislah, bagaimana kita dapat memecahkan, apa yang terjadi seandainya, Bagaimana kita dapat memperbaiki, dan kembangkan.
3.       Evaluasi (evaluation) : Berilah pendapat, alternatif mana yang lebih baik, setujukah anda, kritiklah, berilah alasan, nilailah, bandingkanlah, dan bedakanlah.

3.    Mengumpulkan informasi/Eksperimen (Mencoba)

Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain melakukan eksperimen;membaca sumber lain selain buku teks; mengamati objek/kejadian/aktivitas; dan wawancara dengan narasumber.Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

4.    Mengasosiasi/Mengolah informasi/Menalar

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah sebagai berikut.
a.       mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
b.      Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

5.    Mengkomunikasikan

Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.  Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

B.     Perancangan Penilaian Autentik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu
a.       Penilaian Sikap
Kompetensi sikap dibedakan menjadi dua macam yaitu sikap spiritual dan sikap sosial
Sikap Spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang  Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Teknik dan Bentuk Instrumen
a.       Teknik Observasi
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa  :
1)      Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
2)      Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :
1)      Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2)      Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
3)      Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4)      Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi hendaknya dilakukan di sepanjang proses kegiatan (mengacu pada pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi sikap ini tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4.
b.      Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
c.       Penilaian Antar Peserta Didik
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.
d.      Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1)      Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2)      Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/ peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3)      Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)



Pedoman umum penskoran jurnal:
1)   Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
2)   Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
3)   Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
4)   Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
5)   Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
6)   Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
7)   Nilai  Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian
b.      Penilaian Pengetahuan
Aspek  Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.       Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b.      Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut  secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
c.       Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
c.       Penilaian Keterampilan
1.       Unjuk kerja atau Praktik
Unjuk kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan  keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.  
2.       Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan  harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.
3.       Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan  keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar