Sebelum tahun 1924 di Kecamatan
Donorojo belum ada sekolah, baik itu sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat
pertama bahkan sekolah menengah atas. Sekolah pertama di Kecamatan Donorojo
adalah Sekolah Rakyat (SR). Pada waktu itu hanya masyarakat golongan atas
seperti anak kepala desa, camat dan orang-orang terpandang yang dapat
bersekolah. Seimbang dengan kemajuan dimasa penjajahan Sekolah Rakyat terus
berusaha untuk membuat masyarakat kecamatan Donorojo “melek huruf” meskipun
harus menghadapi tantangan berat.
Dari cerita alumni siswa-siswi
Sekolah Rakyat didapat kan cerita bahwa SR di Kecamatan Donorojo ini sudah
memiliki 6 kelas dan gedung semi permanen, yang pada akhirnya dibakar oleh
Belanda. Setelah peristiwa pembakaran itu Sekolah Rakyat tidak lagi dapat
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Meskipun tidak mempunyai
gedung lagi Sekolah Rakyat tetap berjalan dengan melaksanakan pembelajaran di
rumah-rumah penduduk. Rumah-rumah penduduk yang dipakai saat itu misalnya rumah
Bapak Suparto dekat dengan Kantor UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo sekarang.
Selain itu adapula yang bertempat di rumah Bapak Suroto, dan Bapak Tusiran.
Dengan rela hati penduduk
sekitar mendukung adanya Sekolah Rakyat karena penduduk Dusun Druju khususnya
mendapatkan manfaat yang besar dengan berdirinya Sekolah Rakyat tersebut.
Konon, Sekolah Rakyat berbah nama menjadi Sekolah Dasar Negeri Donorojo I pada
masa kepala sekolahnya Bp. Soeroto Dwijo sekitar tahun 1958. Sampai saat ini sudah 12 orang yang pernah
menjabat sebagai kepala sekolah, yaitu :
- Poerwo Soemirat tahun 1924 – 1939
- Djajeng Soemarto tahun 1939 – 1948
- Poerwo Soemirat tahun 1948 – 1958
- Soeroto Dwijo M tahun 1958 – 1964
- Soeparman Siwi tahun 1964 – 1966
- Samani tahun 1966 – 1983
- Karnen MP tahun 1983 – 1986
- Siswo Pranoto tahun 1986 – 1990
- Sudjatno tahun 1990 – 1991
- Sardjijo HS tahun 1991 – 2005
- Sugijanto,A.Md. tahun 2005 – 2011
- Murjito,S.Pd. tahun 2011 – 2014
- Tugino,S.Pd. tahun 2014 - sekarang