Hari
Ke : 1
Taggal
: 17 Juni 2014
Materi
:
A.
Rasional
Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Kurkikulum
2013 dikembangkan dari Kurkikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004 dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 yang meliputi kompetensi
sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan Keterampilan terpadu (Soft skill dan hard skill). Tantangan
penyebab dilakukannya pengambangan kurikulum 2013 :
1.
Tantangan
internal berupa pemenuhan standar isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan dan Perkembangan
penduduk dilihat dari usia produktif.
2.
Tantangan
Eksternal meliputi tantangan masa depan adanya globalisasi masjunya teknologi
informasi, Fenomena negative seperti perkelahian pelajar dan narkoba, Persepsi
masyarakat dimana sekolah hanya menitik beratkan pada aspek kognitif, beratnya
beban siswa dan kurang bermuatan karakter.
3.
Penyempurnaan
pola piker (mindset),misalnya dari
satu arah menjadi interaktif, pasif menuju aktif, isolasi menuju
social/jejaring, dan sebagainya.
4.
Penguatan
Tata Kelola Kurikulum, Standar kompetensi lulusan didasarkan pada kesiapan
peserta didik, tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan. Satuan pendidikan dan
guru tidak lagi mempunyai kewenangan menyusun silabus karena silabus disusun
pada tingkat nasional. Guru bertugas mengembangkan proses pembelajaran.
5.
Pendalaman
dan perluasan materi, mengevaluasi ulang ruang lingkup
materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang
tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang
dianggap penting dalam perbandingan internasional.
Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1.
SKL
terintregasi secara vertical maupun horizontal didukung oleh semua maple
2.
Standar
Isi, berbasis kompetensi mengakomodasi konten local, nasional dan internasional
3.
Standar
Proses, tematik terpadu seluruh mata pelajaran dan berorientasi pada
karakteristik kompetensi yang meliputi sikap (Krathwohl), Keterampilan, dan pengetahuan
B.
SKL,KI,KD dan Strategi Implementasi Kurikulum
2013
Standar
Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dijadikan acuan dalam pengembangan
kurikulum.
Sikap mempunyai elemen :proses, individu, social
dan alam
Pengetahuan
mempunyai elem : proses, obyek dan subyek
Keterampilan
mempunyai elemen : proses , abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi dalam dimensi sikap dilakukan melalui
proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
Pencapaian pribadi dimensi pengetahuan dilakukan melalui
proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
Pencapaian pribadi dalam dimensi keterampilan dilakukan melalui
proses: mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah; menalar;
mencipta; menyajikandan mengkomunikasikan
Notasi Kompetensi inti :
1.
Kompetensi
Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual : Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.
Kompetensi
Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
3.
Kompetensi
Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
Memahami
pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.
4.
Kompetensi
Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Menyajikan
pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis,
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Kompetensi
dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1.
Kelompok
1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2.
Kelompok
2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3.
Kelompok
3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4.
Kelompok
4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Strategi
Implementasi Kurikulum 2013
1.
Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan
Pendidikan oleh guru dipimpin kepala sekolah dan
pelaksanaannya dievaluasi oleh kepala sekolah
2.
Manajemen Implementasi dilaksanakan dalam bentuk tanggungjawab
yang berupa evaluasi pelaksanaan kurikulum oleh semua jenjang pemerintahan
sesuai dengan wilayahnya
3.
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum,
dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi
Inti yang dijadikan organising element
dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan
evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.
a.
Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk
memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan kurikulum.
b.
Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh
untuk menentukan efektivitas, kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi
kurikulum.
C.
Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu, Saintifik dan Penilaian
Autentik
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi
peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam
tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari
merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
Tujuan
pembelajaran tematik terpadu
adalah:
a.
mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau
topik tertentu;
b.
mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema
yang sama;
c.
memiliki
pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d.
mengembangkan
kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran
lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
e.
lebih
bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
f.
lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas;
g.
guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran
yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam
2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan
h.
budi
pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a.
Berpusat pada anak.
b.
Memberikan pengalaman langsung pada anak.
c.
Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu
jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan).
d.
Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran
dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antarmuatanpelajaran yang satu
dengan lainnya).
e.
Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran).
f.
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).
Tahapan Pembelajaran
Tematik Terpadu
a. Memilih/Menetapkan
Tema
b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Membuat
Indikator
c. Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar
dan Indikator dengan Tema
d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud Nomor
81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok
yaitu:
a.
mengamati;
b.
menanya;
c.
mengumpulkan informasi/eksperimen;
d.
mengasosiasikan/mengolah
informasi; dan
e.
mengkomunikasikan.
Model-model
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik :
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
3. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) merupakan proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri
Penilaian Autentik
Penilaian autentik didefinisikan
sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan
sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran
Jenis-jenis
Penilaian Autentik
a.
Penilaian Sikap
·
Observasi
·
Penilaian
Diri
·
Penilaian
Antar teman
·
Jurnal
Catatan Guru
b.
Penilaian Pengetahuan
·
Tes tulis
·
Tes Lisan
·
Penugasan
c.
Penilaian Keterampilan
·
Penilaian Kinerja
·
Penilaian Proyek
·
Penilaian Portofolio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar