19 Juni 2014

RESUME K-13



Hari  Ke   : 1
Taggal     : 17 Juni 2014
Materi    :
A.      Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Kurkikulum 2013 dikembangkan dari Kurkikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006 yang meliputi kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan Keterampilan terpadu (Soft skill dan hard skill). Tantangan penyebab dilakukannya pengambangan kurikulum 2013 :
1.       Tantangan internal berupa pemenuhan standar isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan dan Perkembangan penduduk dilihat dari usia produktif.
2.       Tantangan Eksternal meliputi tantangan masa depan adanya globalisasi masjunya teknologi informasi, Fenomena negative seperti perkelahian pelajar dan narkoba, Persepsi masyarakat dimana sekolah hanya menitik beratkan pada aspek kognitif, beratnya beban siswa dan kurang bermuatan karakter.
3.       Penyempurnaan pola piker (mindset),misalnya dari satu arah menjadi interaktif, pasif menuju aktif, isolasi menuju social/jejaring, dan sebagainya.
4.       Penguatan Tata Kelola Kurikulum, Standar kompetensi lulusan didasarkan pada kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan. Satuan pendidikan dan guru tidak lagi mempunyai kewenangan menyusun silabus karena silabus disusun pada tingkat nasional. Guru bertugas mengembangkan proses pembelajaran.
5.       Pendalaman dan perluasan materi, mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.
Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1.       SKL terintregasi secara vertical maupun horizontal didukung oleh semua maple
2.       Standar Isi, berbasis kompetensi mengakomodasi konten local, nasional dan internasional
3.       Standar Proses, tematik terpadu seluruh mata pelajaran dan berorientasi pada karakteristik kompetensi yang meliputi sikap (Krathwohl), Keterampilan, dan pengetahuan


B.      SKL,KI,KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum.
Sikap  mempunyai elemen :proses, individu, social dan alam
Pengetahuan mempunyai elem : proses, obyek dan subyek
Keterampilan mempunyai elemen : proses , abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi dalam dimensi sikap dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
Pencapaian pribadi dimensi pengetahuan dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
Pencapaian pribadi dalam dimensi keterampilan dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba dan mengolah; menalar; mencipta; menyajikandan mengkomunikasikan
Notasi Kompetensi inti :
1.       Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.       Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3.       Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4.       Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1.       Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2.       Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3.       Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4.       Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Strategi Implementasi Kurikulum  2013
1.       Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan oleh guru dipimpin kepala sekolah dan pelaksanaannya dievaluasi oleh kepala sekolah
2.       Manajemen Implementasi dilaksanakan dalam bentuk tanggungjawab yang berupa evaluasi pelaksanaan kurikulum oleh semua jenjang pemerintahan sesuai dengan wilayahnya
3.       Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.
a.       Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan kurikulum.
b.      Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

C.      Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu, Saintifik dan Penilaian Autentik
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
Tujuan pembelajaran  tematik terpadu adalah:
a.       mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;
b.      mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama;
c.       memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d.      mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
e.      lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
f.        lebih  merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas;
g.       guru  dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan
h.      budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a.       Berpusat pada anak.
b.      Memberikan pengalaman langsung pada anak.
c.       Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan).
d.      Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antarmuatanpelajaran yang satu dengan lainnya).
e.      Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran).
f.        Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).
Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu
a.       Memilih/Menetapkan  Tema
b.    Melakukan Analisis SKL, KI,  Kompetensi Dasar dan  Membuat  Indikator
c.     Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator dengan Tema
d.    Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
e.    Menyusun Silabus Tematik Terpadu
f.     Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a.    mengamati;
b.    menanya;
c.     mengumpulkan informasi/eksperimen;
d.    mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
e.    mengkomunikasikan.
Model-model Pembelajaran dengan pendekatan saintifik :
1.       Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
2.       Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
3.       Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery  Learning) merupakan proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri
Penilaian Autentik
Penilaian autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran
Jenis-jenis Penilaian Autentik
a.       Penilaian Sikap
·         Observasi 
·         Penilaian Diri
·         Penilaian Antar teman
·         Jurnal Catatan Guru
b.      Penilaian Pengetahuan
·         Tes tulis
·         Tes Lisan
·         Penugasan
c.       Penilaian Keterampilan
·         Penilaian Kinerja
·         Penilaian Proyek
·         Penilaian Portofolio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar